Hampir sebagian besar dari kita mungkin sangat menikmati ketika menghabiskan waktu bersama teman-teman kita baik di kampus atau di cafe. Beragam tema obrolan meluncur begitu saja diselingi gurauan. Kita rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk obrolan-obrolan ringan sebagai ajang sharing dan gosip itu. Namun, sadarkah kita selama ini akan dampak dari percakapan-percakapan tersebut bagi diri sendiri dan orang lain? Seorang psikolog, Vierra Adella menyarankan agar kita mawas diri dan berhati-hati jika mulai terjebak dengan percakapan seperti itu secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari. Karena, percakapan-percakapan tersebut dapat menjadi racun bagi pendengarnya. Sang artis dalam percakapan tersebut secara tidak sadar dapat menjadi "teman beracun".
"Teman Beracun" merupakan perilaku seorang teman yang dianggap negatif yang direspon secara negatif pula oleh pergaulan sosialnya. Ketika Anda menanggapi "Teman Beracun" ini secara emosional maka disitulah potensi racun ini mulai menyebar. Anda harus mengintrospeksi diri apakah benar teman Anda adalah "Teman Beracun" itu atau justru Anda yang dianggap sebagai "Teman Beracun" bagi mereka. Anda bisa mengantisipasi agar tidak terjangkiti oleh 'Teman Beracun" ini dengan menghindari beberapa hal berikut ini.
1. Menggosip
Menggosip bukanlah hal yang menyenangkan, apalagi teman sendiri yang menjadi bahan gosip. Karena bisa jadi kita yang menjadi bahan gosip tersebut di kalangan teman kita sendiri.
2. Mengolok-olok
Teman yang baik tidak akan mengolok-olok temannya sendiri. Bagaimana jika Anda yang menjadi bahan olokan baik didepan atau dibelakang Anda? Racun bukan?
Teman yang hanya dekat disaat posisi kita sedang baik karena ia membutuhkan sesuatu adalah bukan teman yang sebenarnya. Ia akan meninggalkan kita saat kondisi kita terpuruk dan tak ada potensi menguntungkannya.
4. Pembenci
Teman yang menceritakan kebenciannya terhadap orang lain juga harus diwaspadai. Lama kelamaan Anda dapat berimbas membenci orang tersebut. Jalan keluarnya, carilah solusi menyelesikan masalah dengan orang yang dibenci atau tidak membicarakannya sama sekali saat bersama teman Anda.
5. Suka mengeluh
Teman yang suka mengeluh terhadap sesuatu dapat berdampak yang kurang baik bagi Anda. Semakin lama Anda akan terpengaruh melakukan hal yang sama dengannya.
6. Menjatuhkan
Ketika Anda sedang berada dalam kondisi yang baik secara sengaja teman Anda berperilaku yang menyiratkan kecembuaruan atas hasil yang Anda raih. Seolah-olah hanya keberuntungan yang membuat Anda berhasil.
7. Mencari-cari kesalahan
Teman yang selalu mencari kambing hitam disetiap keadaan merupakan contoh nyata beracunnya ia. Suatu saat Anda dapat terkena imbasnya menjadi terdakwa walaupun Anda tidak melakukannya.
8. Berbahaya
Teman menjadi racun yang berbahaya ketika perilakunya jelas menyimpang dari norma umum seperti mabuk-mabukan, pemakai obat terlarang atau nekat melakukan kejahatan. Anda harus segera menghindari dan senantiasa memberinya nasihat dan masukan unuk kearah yang lebih baik.
Nah, tidak selamanya teman-teman beracun ini banyak terjadi dikalangan wanita. Di kalangan pria tidak sedikit pula teman bertipe demikian. Hindari tipe "Teman Beracun" tersebut dan jangan lah Anda yang menjadi tipe seperti ini. Jadilah teman yang baik untuk mendapatkan teman yang baik pula.
Sumber gambar by google.com
0 Response to "Tips Mencegah "Teman Beracun""
Posting Komentar