Benarkah Pria Tak Akan Pernah Dewasa?

Benarkah pria tak akan pernah dewasa? Dewasa dinilai dari cara seorang pria memandang suatu permasalahan. Kedewasan pada seorang pria tidak hanya ditentukan dari mimpi basah yang pernah dialami, usia yang membayangi namun yang paling penting adalah kematangan berpikirnya. Kematangan berpikir mutlak merupakan ciri seorang pria dewasa. Ada seorang pria dengan usia telah matang, namun cara berpikirnya masih kekanakan, apakah bisa disebut sebagai pria dewasa? Tentu tidak. Namun, benarkah ada pria yang benar-benar dewasa? Anda yang bisa menjawabnya. Karena masing-masing dari Anda memiliki sudut pandang yang berbeda tentang kematangan berpikir. Namun dibawah ini merupakan ciri-ciri pria yang dikatakan tidak dewasa. Apakah Anda memiliki salah satunya?

1. Jangan menyentuh miliknya tanpa izin
Seorang pria memiliki cara tersendiri memperlakukan dan merawat semua barang favoritnya. Tipikal pria adalah cenderung posesif pada barang miliknya. Coba anda perhatikan, sekelompok bocah lelaki di TK yang sedang bermain bersama. Ketika mainannya dipegang oleh teman lain, spontan sang bocah pun akan berteriak, “ini punya ku! punyaku!” Inilah tanda dari rasa posesif berlebihan pada benda miliknya. “Dibanding anak perempuan, mereka kurang bisa berbagi,” ujar Craig H.Kinsley, profesor jurusan psikologi Universitas Richmond. Bukannya si dia tak percaya kepada anda, tapi ia hanya ingin menjadi penguasa tunggal dari barang-barang miliknya!

2. Sulit meminta maaf
Pria memandang semua sisi kehidupan ini bagaikan sebuah kompetisi, mulai dari mencari pacar hingga membeli mobil. Pria mendasarkan hidupnya pada prinsip kompetisi dan ingin selalu menang! Itulah sebabnya mereka merasa lebih baik main curang daripada minta maaf. Bagi pria, meminta maaf itu sama saja dengan mengaku kalah. Pria memang super gengsi untuk meminta maaf, tapi bukan berarti mereka tak mau memperbaiki kesalahannya. Pria akan berubah, bersikap manis terhadap Anda, bahkan memberikan perhatian ekstra kepada Anda. Apa saja yang dia bisa lakukan, yang penting tak harus bilang kata “maaf!”

3. Tak mau diganggu saat melakukan hobi
Bila sedang fokus pada hobinya, perhatian pria memang sangat sulit untuk beralih. Oleh siapapun juga! “otak pria memang terspesialisasi, hanya untuk berkonsentrasi pada satu hal saja pada satu waktu,” ujar Allan Pease, penulis Why Men Don’t Listen and Women Can’t Read Maps. Tak heran, saat Anda mengajaknya mengobrol, si dia tak antusias sama sekali. Mungkin hal ini terdengar menyebalkan, tapi percayalah, ketenangan seperti itu memang sesekali sangat diperlukan. Jadi, jangan diganggu. Nah, si dia asyik sendiri, manfaatkan waktu Anda untuk melakukan kegiatan yang anda sukai.

4. Tak ingin terlalu sering pergi berdua
Jika hal ini terjadi pada Anda, bukan berarti si dia tak sayang kepada Anda. Pria biasanya lebih menginginkan kebersamaan dalam dosis yang kecil, namun berkualitas. Pria menganggap tak perlu terlalu sering berduaan. Kedekatan berdua bisa tercipta saat Anda dan dia cuma berdua saja di dalam mobil saat berangkat dan pulang kantor, atau saat keluar bersama. Terus terang, kaum pria agak canggung untuk terus-menerus berada dalam nuansa yang romantis. Bila anda masih butuh waktu berduaan, ada baiknya Anda membicarakan masalah ini dengan serius.

5. Sering kurang sensitif
Lihat reaksi dua bocah lelaki yang sedang bermain polisi dan maling. Saling mengejar atau bergulat satu sama lain. Sejak balita “pria kecil” memang selalu menjadikan barang di sekelilingnya sebagai “senjata perang”. “Anak perempuan biasanya memandang konflik itu negatif atau jelek sementara combat is fun for males,” ujar Tannen. Aktivitas pukul-pukulan hanyalah bagian dari konflik tersebut. Begitu juga hinaan, celaan dan ejekan terhadap musuh adalah bagian dari serangan balik. Hal ini pun semuanya terbawa sampai dewasa. Anda pasti juga pernah dengar bagaimana pria saling menyapa dengan panggilan kasar. Buat mereka, hal itu adalah sapaan biasa. Mereka tak pernah menganggap hal itu secara terlalu serius, hingga tak pernah sakit hati. Sebaliknya, justru dianggap sebagai tanda kekompakan. Biasanya hal itu disamaratakan pula dengan perlakuan mereka terhadap anda. Aneh tapi nyata, tapi ada baiknya tolong dimengerti saja.

6. Pecinta yang malas
Seringkali bingung akan kelakuan si dia yang tak sehangat dulu? Bisa jadi si dia sedang “malas” bermesraan, tapi hal ini tak ada hubungannya dengan antusiasme dia terhadap anda. Alasannya masih tetap bisa dianalogikan dengan kebiasaan “pria kecil”. Saat setelah merasa aman dengan hubungan yang terjalin dengan dengan pengasuh, mereka langsung ingin melepaskan diri secara perlahan. Karena para “pria kecil” itu yakin, mereka tak akan ditinggalkan. Konsepnya saat pria yakin hubungan cintanya melekat, mereka percaya 100% dan tak akan mempertanyakannya. Bila seorang pria yakin tempatnya terjamin aman, dia yakin akan selalu memiliki tempat itu.

7. Dirinya adalah yang utama
Pria memiliki kecenderungan terlihat egois. Ia lebih memikirkan dirinya sendiri daripada orang lain. Ia sibuk memikirkan impiannya dan berusaha meraihnya dengan kuat. Pria yang selalu mengutamakan diri sendiri tanpa memikirkan perasaan atau hal serupa dari pasangan sama seperti anak kecil yang ingin meraih apa yang diinginkan dengan beragam cara tanpa meminta dan melihat orang lain. 

8. Tidak memikirkan masa depan
Berbahagialah jika pasangan Anda punya gambaran masa depan yang jelas. Dia berencana akan membangun rumah seperti ini, ingin karir yang seperti apa, ingin membahagiakan anak-anaknya kelak, dan sederet rencana untuk mengamankan hidupnya dan keluarganya kelak. Tentu saja dia akan melakukan usaha keras untuk bisa mencapainya. Sedangkan pria yang kekanakan hidup hanya untuk hari ini. Bagaimana dengan keamanan masa depan dan hari tua? Dia tidak peduli dan tidak memikirkannya. Mereka akan berkelit "Untuk apa dipikirkan, besok ya besok, nikmati saja hari ini,"

9. Sering Melanggar Peraturan
Peraturan kadang boleh saja dilanggar, misalnya untuk menemukan inovasi baru yang sulit dilakukan jika tidak mendobrak peraturan lama. Hal ini biasanya dilakukan pria yang tidak takut mencoba hal baru. Sedangkan pria yang kekanakan melanggar peraturan karena mereka menganggap peraturan itu tidak penting dan membuat mereka tidak bisa bersenang-senang. Ngebut di jalan raya, memutar musik keras jam 11 malam atau merokok di dalam rumah sakit.

10. Mudah merasa terpuruk dan hanya bersenang-senang
Merasa sedih atau patah semangat adalah hal yang biasa. Tidak masalah mengeluhkannya sesekali. Namun, jika mengeluhkannya terus menerus pasti ada sesuatu yang salah dari dirinya. Sebaliknya jika 24 jam selama setahun dihabiskan hanya untuk bersenang-senang, itu bukan sikap pria dewasa. Pria yang hanya ingin bersenang-senang setiap saat tidak akan siap menghadapi kehidupan yang seperti roda. Mereka hanya ingin fun fun fun dan tidak mau memikirkan hal-hal 'berat' lainnya.

11. Video Game adalah hobi utamanya
Belum tentu juga orang yang suka bermain game merupakan orang yang tidak dewasa. Namun, jika seseorang hidup hanya untuk bermain Play Station atau XBox sepanjang hari, tanpa melakukan hal lain, bisa menjadi tanda dia belum matang. Memiliki hobi bermain video game boleh saja, namun tetap harus diselingi dengan olahraga, membaca buku, bertemu teman atau melakukan aktivitas lainnya. 

Mana sifat yang Anda miliki? Apakah Anda telah menjadi pria dewasa?

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Benarkah Pria Tak Akan Pernah Dewasa?"

  1. AYOO SERBUU GAN MUMPUNG GRATIS DAN MURAH
    ADU BANTENG, Sabung Ayam, Sportbook, Poker, CEME, CAPSA, DOMINO, Casino
    Modal 20 rb, hasilkan jutaan rupiah
    Bonus 10% All Games Bolavada || Bonus Cashback 10% All Games Bolavada, Kecuali Poker ||
    FREEBET AND FREECHIP 2017 FOR ALL NEW MEMBER !!! Registrasi Sekarang dan Rasakan Sensasi nya!!! ONLY ON : BOLAVADA(dot)com
    BBM : D89CC515

    sabung ayam
    agen terpercaya
    bandar judi

    BalasHapus