Menyikapi Pasangan Wanita Yang Memiliki Gaji Lebih Tinggi

Pada dasarnya memberikan nafkah pada keluarga adalah tugas bagi pria. Ini merupakan bagian dari tanggung jawab yang ada di pundak seorang pria. Namun, pada era sekarang dengan persamaan akses, pendidikan dan kesempatan bagi pria dan wanita dimungkinkan wanita bekerja di luar rumah. Tidak hanya dari faktor ekonomi namun juga alasan karier dan cita-cita menjadi salah satu sebabnya. Tak ada yang salah dengan fenomena ini. Yang perlu menjadi perhatian adalah bagaiman jika pasangan kita, wanita memiliki penghasilan yang jauh lebih tinggi dari kita? Bagaimana menyikapinya dengan baik?

Prinsipnya keterbukaan dalam rumah tangga adalah hal penting yang harus dipegang setiap pasangan. Terutama terkait kondisi keuangan keluarga. Dalam berkeluarga kita pasti memiliki tujuan bersama yang ingin dicapai. Selaraskan tujuan tersebut dengan saling terbuka membicarakannya. Lalu bagaimana menyikapi istri yang memiliki gaji yang lebih besar daripada suami? Berikut ini beberapa cara manyikapinya.



Saling Menghargai
Ketika menikah maka semua harta yang dihasilkan bisa menjadi harta bersama. Kewajiban suami tetap memberikan nafkah pada istri dan keluarga. Adapun istri yang bekerja harus atas ijin suami. Sedangkan, rejeki tiap orang pasti berbeda-beda. Jika istri memiliki rejeki lebih besar pada dasarnya itu adalah hak istri. Namun, istri juga harus sadar bahwa hal itu tidak dapat diraihnya tanpa ijin dari seorang suami. Kesadaran inilah yang akan membawa suami dan istri saling menerima dan menghargai. 

Jangan Minder
Tak perlu minder jika istri memiliki gaji yang lebih besar. Memang rejeki sudah ada takarannya masing-masing. Malah bersyukur jika istri memiliki penghasilan lebih besar karena ada cita-cita bersama yang bisa lebih cepat dicapai. Bicarakan masalah keuangan dengan baik, anggaran pengeluaran dan sebagainya. Keterbukaan seperti ini akan membawa pencapaian bersama yang memuaskan.

Alokasi pengeluaran
Sepakati alokasi pengeluaran dari penghasilan suami dan istri. Untuk apa saja penghasilan istri maupun suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga, baik masa lalu (utang), masa kini (pengeluaran rutin), maupun masa depan (tujuan-tujuan keuangan jangka panjang). Contoh, suami membayar cicilan KPR sementara istri bertanggung jawab atas pengeluaran rutin rumah tangga. 

Nah, dengan bijak menyikapinya maka tak akan ada masalah yang serius. Komunikasi dan saling terbuka menjadi kunci dalam berumah tangga. Begitu pula jika kita mengalami hal diatas.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Menyikapi Pasangan Wanita Yang Memiliki Gaji Lebih Tinggi"

  1. Ya tidak masalah pasangan wanita lebih besar gajinya, asalkan saling pengertian.

    BalasHapus